Cara menjaga Ginjal supaya Tetap Sehat

Bagi penderita gagal ginjal, akan mendapatkan dua pilihan yang sulit, hemodialisis (cuci darah) dan transplantasi ginjal. Untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut, dan memelihara ginjal selama mungkin, umumnya penderita memilih hemodialisis. Karena tranplantasi selain mahal, juga tidak mudah untuk mendapatkan donor ginjal.



 Ginjal berfungsi untuk membuang zat-zat sisa metabolisme protein, seperti ureum, asam urat, kreatinin, dan sulfat. Di dalam ginjal terdapat jutaan nefron (berfungsi sebagai filter), untuk menyaring darah, mengeluarkan zat beracun, menyerap kembali zat yang berguna bagi tubuh, pengatur jumlah air dan elektrolit tubuh, serta pembentukkan hormon.

 Ketika ginjal terganggu, racun bertumpuk dalam tubuh sehingga terjadi keracunan sendiri (autointoxifikasi uremia/keracunan zat asam). Banyak faktor terjadinya gagal ginjal, di antaranya radang ginjal kronik, infeksi saluran kemih, ginjal polikistik (turunan), dan lainnya. Hipertensi sendiri dapat menjadi sebab ataupun akibat dari gangguan ginjal. Mereka yang mengalami gangguan ginjal disarankan untuk membatasi asupan protein.

 Sisa metabolisme protein akan memperberat kerja ginjal, menimbulkan penyaringan yang berlebihan, sehingga dapat memperburuk kondisi ginjal. Walau bagaimana pun tubuh tetap memerlukan protein untuk pembentukkan sel darah merah dan sel antibodi, memperbaiki jaringan yang rusak. Penderita gangguan ginjal disarankan untuk melakukan diet rendah protein dengan asam keto. Diet ini dapat mengurangi beban kerja ginjal, ketika membuang zat racun dari metabolit protein. Asam keto berisi ketoanalog dari asam amino.

 Ketoanalog sendiri merupakan asam amino yang bebas nitrogen. Asam amino merupakan bahan baku protein. Asam amino dibakar dalam tubuh dan menghasilkan nitrogen dalam bentuk urea, yang harus dikeluarkan oleh ginjal.

Hal tersebut tetap akan membebani ginjal. Asam keto dapat mengikat nitrogen yang dibentuk dari pemecahan asam amino, sehingga terjadi proses daur ulang nitrogen dalam tubuh. Hal itu berarti mengurangi produksi urea, sehingga dapat mengurangi kerja ginjal. Pemberian asam keto juga dapat memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh.

Asam keto dapat diberikan kepada penderita gagal ginjal yang belum siap atau belum sreg melakukan dialisis. Pada orang yang tidak mau menjalani cuci darah, asam keto diberikan sebagai suplemen, agar tidak terjadi penambahan ureum. Penelitian menunjukkan dengan diet rendah protein dan asam keto, penderita gagal ginjal dapat bertahan tidak cuci darah selama 353 hari (Walser and Hill, 1999).

Comments